-->

Vinna Gadis Kecil Berjuta Impian

Azon Profit Master
Download free software, software free, Segala macam tips n trik, dan beraneka ragam trik komputer, ada juga trik hp yang jarang jarang di tulis oleh para blogger, anda juga bisa belajar servise komputer dan servise hp dengan membaca artikel-artikel yang ada di blog ini. Artikel tentang SEO di blog pribadi ini hanya sebagai opini saya selaku pemilik, semoga artikel yang anda baca bisa membantu, Sofware gratis dan juga segala macam Tips N Triks, Link url Vinna Gadis Kecil Berjuta Impian, Pesan Deniacil: jangan lupa untuk like FB di bawah lho...come on Like..like dibawah yiaa div id='fb-root'/>

Enter your email address:


Delivered by FeedBurner

Langit pada hari itu sangat mendung, bintang yang biasanya menghiasi langit hilang tertutup kabut hitam yang sangat pekat. Cuaca dingin yang berhembus membuat tubuh lemas tanpa daya. Aku duduk sendiri didekat jendela yang terbuat dari kaca, memandangi halaman depan rumah yang begitu besar. Malam itu tidak sama seperti malam-malam sebelumnya, hati begitu lesu, lemas tanpa daya. 

Tubuhku yang kurang sehat membuat aku tidak ingin melalukan apa-apa. Gerimis mulai turun, dan udara disekitar pun mulai tidak bersahabat, dinginnya menusuk sampai kedalam kulit. Begitu hening, lalu ku pandangi halaman rumah yang pada waktu itu memang basah karena tetesan air yang jatuh dari langit. Gerimis yang semula rintik-rintik sekarang sudah menjadi hujan yang sangat lebat, angin berhembus kencang dari berbagai arah seperti angin topan kecil yang siap untuk menghancurkan seisi kampung.
Sementara adikku sedang belajar sambil kedinginan, adikku barusaja kelas 2 SD. 

Masih sangat kecel dan lucu, sembari kedinginan aku menghampiri adik kecilku yang sedang belajar. Ayah dan ibu waktu itu sedang terlelap, cuaca yang dingin membuat mereka merasa mengantuk. Padalah waktu itu belum terlalu malam, suara petir mulai menyambar, membuat semua orang ketakutan akan suara dasyatnya. Vinna adikku masih saja belajar, ia seakan tak memperdulikan apa yang terjadi di luar sana. Hujan deras dan petir yang menyambar dengan dasyatnya tidak bisa mengalihkan pandangan vinna dari buku pelajarannya. Perlahan-lahan aku mendekati adik kecilku itu, menemaninya belajar dan menjawab semua pertanyaanya. 

"Vin, kenapa belajar sampai malam begini?", tanya ku karena ia memang tak pernah belajar sampai larut malam.
Wajah kecil manisnya tersenyum, seperti ada yang mau ia katakan. Sebuah kabar yang bahagia

"Biar pintar lah kak",jawab vinna dengan nada khas anak kecil, begitu lugu,lucu,dan sangat menggemaskan.

"Kenapa tidak tidur saja? bukannya besuk masih sekolah, kalau nanti mengantuk di marahi ibu guru lho"

"Tidak mau..."

"Wah...ini anak kecil bandel banget", gumamku dalam hati.

Ternyata adikku memang lagi serius belajar, ada sekitar 3 sampai 4 buku mata pelajar di depannya. Ia terus saja membaca buku-buku itu, tanpa peduli dengan waktu yang beputar semakin malam. Seminggu lagi kenaikan kelas, selama seminggu itupun ia libur, tapi aku heran kenapa vinna masih belajar.

"Kamu mau jadi apa dek kalau sudah besar?", tanyaku penasaran dengan cita-cita adikku

"Jadi manusia lah kak, manusia yang berguna bagi orang lain dan masyarakat sekitar"
Aku melongo mendengar jawabannya, masih kecil sudah punya fikiran seperti tu, sebuah pemikiran yang sangat dewasa.

"Ah...anak kecil, masih belum tahu apa-apa",lagi-lagi q bergumam dalam hati

"Apa itu cita-citamu vin?", tanya ku karena penasaran dengan jawabannya

"Ya...", jawaban yang singkat dari bibir kecilny, tapi jawaban itu malah membuatku semakin penasaran

"Lantas dengan cara apa biar kamu bisa menjadi orang yang berguna?",

"Sebelum aku jdi orang yang berguna, aku ingin membuat orang yang ada disekitarku berguna kak dan menghargai apa yang mereka putuskan"

Waow...jawaban yang sangat panjang bagi seorang anak kecil yang masih duduk dibangku kelas 3 SD. Jawaban yang sangat menajubkan, membuatku terdiam berfikir,"anak kecil   tapi punya pikiran yang sangat luar biasa"
Senang aku mendengar jawabannya, ternyata aku mempunyai adik yang sangat luar biasa.

"kenapa kau tak jadi dokter atau guru saja? itu kan juga profesi yang sangat mulia, juga bisa membantu orang yang membutuhkan?"

"Kalau cita-cita seperti itu sudah umum kak, tidak perlu tinggi-tinggi, bagi ku cukup impian yang sederhana tapi bisa membantu dan bermanfaat bagi semua orang", jawab ia dengan tegas dan berani

"Terus...dengan cara apa?"

"Mudah kok, kita mulai dari keluarga dulu, mengajak keluarga dengan hidup yang sehat dan menjaga keharmonisan dirumah. Membantu orang-orang yang memang membutuhkan, dimulai dari masyarakat, dijalan, maupun dimana saja"

Lagi-lagi perkataannya membuatku terdiam tanpa kata, membuatku berfikir akan arti hidup yang saling membantu. 

"Kau memang adikku yang sangat cerdas, impianmu yang sederhana membuatku berfikir kalau kamu memiliki berjuta-juta impian dan cita-cita yang siap kau buat nyata".

Karena malam sudah larut, aku menyuruh adikku tidur karena besuk masih berangkat sekolah. Hujan diluar sama sekali belum reda, dan tetap saja hujan deras. Gemericik tetesan air hujan di teras rumah mengantarkan kami untuk tetap terjaga malam ini, terlelap jauh didalam mimpi malam yang indah. Vinna...gadis kecil yang memiliki banyak impian yang siap untuk diwujudkan, impian yang tidak dimilki orang lain se usianya.


Artikel Terkait :



Anda sedang membaca artikel tentang Vinna Gadis Kecil Berjuta Impian dan anda bisa menemukan artikel Vinna Gadis Kecil Berjuta Impian ini dengan url http://deniacil.blogspot.com/2011/08/vinna-gadis-kecil-berjuta-impian.html, anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Vinna Gadis Kecil Berjuta Impian ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Vinna Gadis Kecil Berjuta Impian sumbernya.
lintasberita
Category Article

Give Your Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...